Thursday, July 2, 2015

Mengenal Vaksin

Berbagai jenis vaksin ND

Terdapat beragam macam vaksin ND [newcastle disease] yang bisa digunakan oleh para pekernak, diantaranya yang biasa digunakan adalah Pestos, Sotasec dan La Sota; Lembaga Virologi Kehewanan Surabaya [LVS] juga memproduksi vaksin yang dikenal oleh para peternak sebagai Vaksin ND Strain F, yang diberikan pada anak ayam umur 4 hari oleh para peternak Indonesia, sedangkan Strain K [Kumarov] pada usia yang remaja, dengan masing masing keterangan yang diterakan secara umum sebagai berikut.

Vaksin ND Strain F

diberikan pada anak ayam usia 3 atau 4 hari dengan meneteskan vaksin pada mata atau mulut sebanyak satu tetes.

Pelaturan vaksin: Satu ampul yang berisi 50 dosis dilarutkan dengan 3ml larutan garam phisiologis [NaCI phisiologis].

Vaksin ini juga digunakan untuk ayam umur 4 minggu melalui tetes mata ataupun lubang hidung satu tetes, atau bisa juga pada mulut sebanyak 2 tetes. dosis pelarutan sama seperti pada saat melarutkannya pada vaksinasi usia 3 atau 4 hari
Vaksin ini pun bisa diberikan pada ayam berusia 2 bulan [8 minggu] melalui tetes mata ataupun hidung sebanyak 1 tetes. dan 2 tetes pada mulut.

Vaksin ND strain K

vaksin ini digunakan pada ayam berusia 2 bulan, pada usia 2 bulan atau 8 minggu ini, jika anda tidak mendapati vaksin ND strain F, anda boleh menggunakan vaksin STRAIN K melalui injeksi [suntikan] dibagian intramusculer [otot dada] atau paha.

pelarutan: satu ampul vaksin strain K mengandun dosis 100 dilarutkan dalam 100 ml NaCI phisiologis. setelah vaksin tersebut dilarutkan, kemudian dosis injeksi adalah 0,5 ml disuntikkan kepada ayam.

ayam berusia 4 bulan [16 minggu] dapat divaksin dengan strain K melalui injeksi dibagian intramusculer. dengan dosis injeksi 1ml. dan hal ini bisa diulang tiap 4 bulan sekali.

Sedangkan penggunaan Pestos dan Sotasec

dilakukan pada anak ayam usia 4 hari, melalui tetes mata atau hidung.
dosis:
  1. Pestos [dosis 100] dilarutkan dalam 5ml aquadest, penetesan adalah satu tetes ke mata.
  2. Pestos [dosis 100] dilarutkan dalam satu liter air bersih dan diberikan pada ayam berusia sebulan atau kurang lebih 4 minggu, dengan ayam yang telah dipuasakan tidak minum selama 2-3jam.

untuk ayam berusia 4 bulan, vaksinasi dapat dilakukan dengan menggunakan Pestos atau Sotasec melalui air minum.
- Untuk Pestos, maka vaksin dosis 100 dilarutkan dalam 2 liter air bersih.
- Untuk Sotasex, vaksin dosis 100 dilarutkan dalam 4 liter air bersih. Pelaksanaan vaksinasi dapat diulang setiap empat bulan sekali.

Catatan:

1. Vaksin yang telah dilarutkan dianjurkan agar menghindari sorotan cahaya matahari, jangan sampai larutan cairan vaksin menjadi hangat atau panas; vaksin hanya dapat digunakan dalam jangka 4 jam [setelah dilarutkan], dan pada saat tiga setengah jam, sudah boleh dikemas atau dibuang di dalam satu wadah berisikan tanah, kemudian dibakar atau dicampurkan dengan cairan sanitasi [whitener].

2. Sebelum melarutkan vaksin perlu melalukan pembersihan tempat minum, makan, dan menggunakan air minum bersih dan layak minum.

3. Ayam yang akan divaksin adalah ayam sehat saja.

macam-macam vaksin
Vaksin AI : untuk mencegah wabah flu burung
Vaksin Coryza : untuk mencegah timbulnya wabah Snot atau Coryza (suntik)
Vaksin ND + IB : untuk mencegah penyakit Newcastle Disease dan Infectious Bronchitis ( tetes mata / suntik di dada tergantung umur ayam)
Vaksin ND : untuk mencegah penyakit Newcastle Disease pada unggas (tetes/suntik)
Vaksin Marek : untuk mencegah penyakit Marek dan diberikan secara saat kecil (DOC)
Vaksin IB : untuk membuat ayam tahan terhadap Infectious Bronchitis (dicampur air minum)
Vaksin Gumoro : mencegah sakit gumboro ( diberikan pada air minum.)
Vaksin Coryza : untuk mencegah timbulnya wabah Snot atau Coryza (suntik)
Vaksin Fowl Pox/Cacar : (suntik sayap)
Vaksin ILT : untuk kebal pd infeksi pada saluran laringotracheal (tetes mata, tetes hidung , dikasih diair minum)
Vaksin EDS : untuk mencegah terjadinya Egg Drop Syndrom pada ayam


Program vaksinasi Gumboro


Selain kondisi ayam pada saat vaksin bekerja, program vaksinasi IBD tergantung dari jenis vaksin, waktu vaksinasi dan cara aplikasi vaksin. Sehingga untuk memaksimalkan kekebalan terhadap penyakit gumboro selalu yang menjadi pertanyaan adalah:

Vaksin apa yang tepat?


Pertanyaan ini berhubungan erat dengan jenis tantangan penyakit Gumboro dilapangan. Berdasarkan berbagai penelitian, salah satunya Palya, dkk (2008) menunjukkan bahwa vaksin intermediate plus yang sudah bekerja di bursa fabricius dapat mencegah replikasi virus vvIBD di bursa fabricius pada ayam yang sama dan hal ini tidak terjadi pada ayam yang di vaksin intermediate. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin intermediate plus merupakan vaksin yang sangat cocok untuk kontrol penyakit gumboro jenis vvIBD.

Kapan vaksinasinya dilakukan?


Pertanyaan ini bekaitan erat dengan tingkat dan keseragaman kekebalan induk mengingat kekebalan induk bisa menetralisasi virus vaksin. Untuk menjawab hal ini, yang selalu dilakukan adalah melakukan uji titer Elisa pada ayam DOC mengingat variasi antar satu kelompok DOC pada kandang satu dengan kandang yang lain sangat beragam. Karena setiap vaksin hanya mempunyai kemampuan menembus kekebalan induk di level tertentu maka dimana vaksin intermediate hanya dapat menembus sampai titer Elisa 200 dan intermediate plus sampai titer 500-750. Maka ketepatan vaksin sangat diperlukan mengingat bervariasinya kekebalan induk.



Lihat cara vaksin: