Showing posts with label Ternak. Show all posts
Showing posts with label Ternak. Show all posts

Monday, July 6, 2015

Urban Chicken

Ayam Perkotaan




Bagi anda yang memelihara ayam kesayangan [pet] yang tinggal di perumahan, tanpa adanya backyard [halaman belakang] harus perlu mendapatkan perhatian khusus, agar ayam yang dipelihara bisa terjamin kesehatannya.

  1. Udara yang kencang
  2. Kelembaban yang tinggi
  3. Serpihan Cat Tembok
  4. Tidak higienis

Kalau bisa kandang jangan tergantung seperti kandang burung yang digantung didepan teras lantai yang tinggi [lantai tiga atau lantai empat]. Kelembaban dapat anda kenali melalui tembok anda, apabila muncul jamur atau kerusakan tembok maka berarti didaerah dimana munculnya jamur atau rusaknya tembok [berubah warna] tersebut kemungkinan memiliki kelembaban yang tinggi. Biasanya didalam kondisi lembab, cat tembok akan terurai, dan serpihannya akan terjatuh dilantai, ini yang berbahaya bagi kesehatan ayam ataupun pet anda yang lain, karena akan mempengaruhi kesehatan pernafasan maupun pencernaannya.

Mengapa cat tembok berbahaya?

Karena cat konvensional baik cat tembok, cat kayu dan cat besi umumnya mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti lead (timbal), mercury, formalin, benzena dan turunannya yang terkandung dalam bahan thinner sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak kesayangan kita.

Logam berat seperti merkuri banyak ditemui pada cat-cat kovensional berbasis minyak. Selain merkuri, cat-cat seperti ini juga biasa mengandung logam berat lain seperti timbal yang sama-sama membahayakan kesehatan.

Efek terpapar berbagai zat ini akan menghasilkan gangguan pada tubuh, di antaranya gangguan reaksi enzimatik dan kerusakan jaringan syaraf. Contohnya saja logam timbal atau Pb. Logam ini dapat menyerobot posisi logam tembaga atau Cu yang di dalam tubuh memiliki fungsi sebagai inti beberapa enzim. Hal ini tentu akan berdampak fatal karena enzim memiliki peran vital dalam proses kimia tubuh. Apalagi bila jumlah timbal yang masuk tergolong besar. Gejala jangka pendek logam berat dapat ditunjukkan oleh adanya rasa pusing, mual, dan gangguang penglihatan.

Pada manusia sendiri, Cat merupakan bahan yang mudah menguap dan cat semprot akan mengubah substansi menjadi bentuk aerosol yang mudah terisap Cat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui inhalasi, kontak kulit dan oral, hal ini merupakan pajanan potensial. Cat mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker terutama kanker paru di samping kanker esofagus, abdomen dan kandung kencing.

Selain benzene,beberapa senyawa organik lain yang terdapat dalam cat dan mudah menguap ke udara antara lain adalah klorofluorokarbon (CFC), klorokarbon, toulene, xylene, metil klorida, metilen klorida, dan MTBE. Paparan berbagai zat tersebut akan memberikan efek buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek yang berbeda-beda. Dalam jangka panjang, efek beberapa zat tersebut bahkan telah diketahui dapat berimbas pada hewan dengan munculnya penyakit kanker. Sedangkan efek jangka pendek yang biasa terjadi antara lain iritasi mata, iritasi hidung dan tenggorokan, mual, alergi kulit, pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, hingga melemahnya ingatan.

Sedangkan bagi ayam, apabila ayam memakan serpihan cat tembok, maka akan menghantam pencernaannya, yang disusul dengan hilangnya nafsu makan keesokan harinya; pada saat makanpun ia biasanya memakan sedikit saja dan cuma mengambil makanan yang halus dan bukan biji bijian; bisa berefek suka tidur saat berdiri [kemungkinan terjadi gangguan] - aktivitas menjadi berkurang; bagi ayam petelur, maka ayam bisa stop bertelur setelah mengalami gangguan akibat mengkonsumsi serpihan cat tembok. Bagi ayam yang telah di vaksinasi, akan lebih aman dari penyakit berat, namun bagi yang tidak menggunakan vaksinasi sama sekali, maka pada saat mengalami gangguan fisik akibat memakan serpihan cat tembok ini kemungkinan bisa mengakibatkan serangan penyakit lainnya.

Ketidak higienisan
Bagi yang memelihara ayam dirumah, yang mana kondisi lingkungannya kurang mendukung, ditambah dengan kurangnya memperhatikan kebersihan lingkungan, maka ayam lebih rentan terhadap penyakit.

Langkah yang perlu dilakukan sesungguhnya sederhana:

  1. Pel lantai dengan disinfektan
  2. semprot ke lingkungan sekitar [tembok, sudut, dsb] dimana ayam biasa berjalan dengan disinfektan,
  3. Jika tidak memiliki cairan disinfektan untuk hewan, lakukan pengasapan, dengan mengambil koran bekas, lalu bakar ujungnya sedikit, arahkan pengasapan didaerah setiap sudut rumah. Jika anda tidak ingin pengasapan, pakailah diterjen atau sabun colek untuk cuci baju, karena segala lapisan lilin pada parasit akan rusak dengan diterjen, termasuk sudah pasti diterjen sangat sanggup membasmi kuman dan virus. Termasuk pemutih pakaian [whitener]
  4. Jangan biarkan sampah seperti koran bekas yang ditumpuk, barang barang tua yang sampai berdebu dsb berada dilingkungan ayam hidup.
  5. Usahakan agar debu yang dibawa udara kelingkungan ayam biasa berkeliaran tidak ada - free of dust [bebas debu, apalagi saat mereka berada dikandang, jadi kandang harus di setting tertutup, hanya memiliki celah sedikit].
  6. Bersihkan tempat makanan dan minuman setelah digunakan dalam satu atau dua jam, jangan dipakai ulang sebelum dicuci dengan sabun dan dibilas bersih.
  7. Bersihkan kandang dengan cairan disinfektan atau dengan pengasapan.
  8. Jangan biarkan tikus singgah ditempat area ayam berkeliaran.
  9. Jika makanan dan vitamin ayam anda telah dimakan oleh tikus, segera buang semua makanan dan vitamin tersebut, jangan karena gara gara uang gak seberapa dari makanan yang terkontaminasi tersebut, akhirnya ayam anda menjadi korban. Karena tikus membawa bakteri dan segala penyakit.

Dengan melakukan ini, anda mengkondisikan lingkungan ayam yang lebih higienis. Sehingga penyakit lebih jarang menjangkit. Dan kita tidak boleh patah semangat, setiap hari dilepaskan, biarkan mereka berjalan jalan, bebas lepas [free range], belikan tanah atau pasir ditempat jual tanaman, kemudian sediakan bak plastik yang cukup besar, masukkan tanah tersebut dan biarkan ayam bermain disana. tutup tanah ini rapat rapat pada sore hingga esok hari. Anda boleh tebarkan beberapa kacang hijau, setelah ayam selesai bermain di sore hari, berikan air secukupnya, biarkan kacang hijau ini tumbuh ditanah dalam bak tersebut. Namun perlu diperhatikan, bahwa bak yang berwarna hitam biasanya memiliki bau yang menyengat, hindari pembeliaan bak yang seperti itu untuk ayam anda. Pilih yang tidak berbau kimiawi.



Sources:

Toksin Cat Tembok
Kandungan Cat Tembok
Waspadai Racun Cat Tembok
Komposisi Cat

Wednesday, June 24, 2015

Pemeliharaan

Sanitasi dan Tindakan Preventif


Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup.




Pemberian Pakan

Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase
yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).

Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:

Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari
  1. protein 22-24%,
  2. lemak 2,5%,
  3. serat kasar 4%,
  4. Kalsium (Ca) 1%,
  5. Phospor (P) 0,7-0,9%,
  6. ME 2800-3500 Kcal.

Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan, yaitu

  1. minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor;
  2. minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor;
  3. minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan
  4. minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor
sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:

Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari
  • protein 18,1-21,2%;
  • lemak 2,5%;
  • serat kasar 4,5%;
  • kalsium (Ca) 1%;
  • Phospor (P) 0,7-0,9% dan
  • energi (ME) 2900-3400 Kcal.

Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu:

  1. minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor;
  2. minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor;
  3. minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan
  4. minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.

Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.


Pemberian minum

disesuaikan dangan umur ayam,
dalam hal ini dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:

Fase starter (umur 1-29 hari)
kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu
  1. minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor;
  2. minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor;
  3. minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan
  4. minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan
sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor.

Pemberian air minum pada hari pertama
hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya.
Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.

Fase finisher (umur 30-57 hari),
terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu
  1. minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor;
  2. minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor;
  3. minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan
  4. minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor.
Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.


Pemberian Vaksinasi dan Obat

Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit.

Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup.
Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif.
Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal.
Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam
yang diduga sakit.

Macam-macam vaksin:
  1. Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
  2. Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
  3. Vaksin NCD HB-1/Pestos.
  4. Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
  5. Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.

Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
  • Ayam yang divaksinasi harus sehat.
  • Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
  • Sterilisasi alat-alat.

Pemeliharaan Kandang


Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

Pengasapan

Hendaknya para pemelihara unggas melakukan pengasapan seminggu tiga kali, terutama pada saat pergantian musim, agar segala bakteri - kuman atau virus binasa didalam pengasapan ini.

Ambillah koran besar seperti koran kompas, kemudian bakar ujungnya, dan kemudian arahkan perapian tersebut ke arah kandang dan tempat tempat dimana ayam yang kita pelihara berkeliaran atau menetap disuatu tempat. setelah pengasapan, sisah kertas pembakaran yang berterbangan dibersihkan tidak boleh tersisah ditanah, tembok ataupun dikandang. Cara ini tergolong praktis dan tidak memerlukan banyak biaya. Namun penggunaannya harus diperhatikan saat melakukan pengasapan agar kandang atau barang barang yang mudah terbakar dijauhkan.

Note: cucilah pakai sabun dengan bersih, alat alat pemeliharaan ayam seperti tempat makan dan tempat minum setelah pengasapan. biarkan kandang terbuka selama minimal 30 menit setelah pengasapan, baru boleh memasukkan ayam ke kandang.



Source: Om Kicau


Kapan Vaksinasi?